
Nasi Goreng Mafia Bandung. Foto: pergikuliner.com
BANDUNGASYIK-Rekomendasi nasi goreng legend di Bandung kali ini datang dari nasi Goreng Mafia di Jl. Dipatiukur No. 51, Dipatiukur, Bandung . Selain porsinya yang jumbo, harga makanan di sini juga tergolong murah hingga disebut cocok untuk kalangan mahasiswa.
Dikutip dari Wikpedia, nasi goreng merupakan sajian nasi yang digoreng dalam sebuah wajan atau penggorengan yang menghasilkan cita rasa berbeda karena dicampur dengan bumbu-bumbu seperti garam, bawang putih, bawang merah, merica, rempah-rempah tertentu dan kecap manis. Nasi goreng adalah makanan jalanan populer di Asia. Di beberapa negara Asia, restoran-restoran kecil, gerai-gerai pinggir jalan dan pedagang keliling mengkhususkan diri dalam menyajikan nasi goreng. Di kota-kota Indonesia, pedagang umum nasi goreng biasa ditemukan berpindah-pindah dengan gerobak makanan mereka dan berhenti di jalanan sibuk atau kawasan tempat tinggal. Beberapa gerai makanan Asia Tenggara menawarkan nasi goreng dengan pilihan rasa dan hidangan sampingan.
Olahan nasi goreng cukup populer di Indonesia. Di Bandung, salah satu yang kondang adalah nasi Goreng Mafia di Jl. Dipatiukur No. 51, Dipatiukur, Bandung . Food blogger Bandung Sabila menyebut jika nasi goreng ini tergolong legend di Bandung. “Ciri khas nasgor di sini itu resepnya dibuat dengan berbagai rempah Indonesia. Setiap menu dibuat dengan rempah utama yang berbeda. Di sini juga bisa milih level pedes makanannya lho! Bisa mulai level 0-5. Makin tinggi levelnya, makin banyak topping cabe rawitnya. Klo kita beli nasgor di sini (kecuali menu barunya), bakal dapet sepiring nasgor yang porsinya cukup banyak, 1 telor dadar, 2 slice timun, dan 1 kerupuk,” ujarnya dalam ulasan di laman pergikuliner.com.
Warga Bandung Cris Chan juga membagikan pengalaman serupa. “Nasgor Mafia menjadi salah satu favorit saya zaman 2010an dulu, dengan porsi yang besar dan harga yang murah serta rasa yang unik dan level kepedasan yang bisa dipilih. Sangat menarik bagi saya di masa itu. Selamaa beberapa tahun awal entah berapa puluh bahkan ratus kali saya makan Mafia di cabang manapun. ,” ujarnya.*