• Home
  • Wisata
  • Museum Konferensi Asia Afrika Bandung: Menjelajahi Sejarah Dunia, Gratis, dan Panduan Lengkap Cara Masuknya!
Museum Konferensi Asia Afrika Bandung, Foto musuem.co.id

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung: Menjelajahi Sejarah Dunia, Gratis, dan Panduan Lengkap Cara Masuknya!

Image Not Found

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung: Menjelajahi Sejarah Dunia, Gratis, dan Panduan Lengkap Cara Masuknya!

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung, Foto musuem.co.id
Museum Konferensi Asia Afrika Bandung, Foto : musuem.co.id

Kamu lagi merencanakan wisata sejarah yang bukan cuma keren tapi juga antimainstream di Kota Kembang? Tandanya kamu wajib banget melangkahkan kaki ke Museum Konferensi Asia Afrika Bandung! Ini bukan sekadar museum biasa, bestie. Tempat ini adalah saksi bisu lahirnya tonggak solidaritas dunia yang melibatkan puluhan negara dari dua benua, Asia dan Afrika, pada tahun 1955. Mengunjungi Museum KAA adalah cara paling asik buat kita merenungkan kembali sejarah perjuangan bangsa-bangsa, tanpa perlu bikin dompet bolong, karena kabar gembiranya: tiket masuknya gratis! Yuk ulas bareng Bandungasyik!

Bandung memang juaranya kalau soal perpaduan antara wisata kuliner kekinian dan destinasi sejarah yang kaya makna. Tapi, jujur deh, liburan ke Bandung itu rasanya gak afdol kalau kamu belum sempat mampir ke ikon Jalan Asia Afrika yang satu ini. Nah, sebagai content writer dan SEO expert yang paham betul kenapa kamu mencari informasi ini, saya sudah merangkum semua yang kamu butuhkan. Mulai dari sejarah Museum Konferensi Asia Afrika yang legendaris, daftar koleksi yang tersimpan, hingga panduan lengkap cara ke dan cara masuk Museum Konferensi Asia Afrika. Simak sampai habis, ya, supaya artikel ini bisa jadi panduan A-Z buat rencana healing sambil belajar kamu!

Sejarah Panjang yang Mengubah Dunia: Kapan Museum Konferensi Asia Afrika Didirikan?

Mendengar nama Museum Konferensi Asia Afrika, mungkin yang langsung terlintas di benak kamu adalah momen pidato legendaris Presiden Soekarno yang membakar semangat anti-kolonialisme. Tapi, tahukah kamu bahwa museum ini sendiri memiliki perjalanan panjang yang jauh lebih tua dari konferensi itu sendiri?

Museum yang berlokasi di Gedung Merdeka ini memang sengaja didirikan sebagai monumen peringatan abadi untuk Konferensi Asia Afrika (KAA) yang sangat bersejarah. Tapi kapan Museum Konferensi Asia Afrika didirikan secara resmi? Jawabannya adalah pada tanggal 24 April 1980. Peresmiannya dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto, sebagai puncak peringatan 25 tahun terselenggaranya KAA.

Namun, untuk memahami mengapa museum ini sangat penting, kita harus kembali ke tahun 1955.

Gedung Merdeka: Dari Societeit Concordia Menjadi Saksi Bisu KAA

Sebelum menjadi tempat yang menyimpan sejarah Museum Konferensi Asia Afrika, gedung megah ini dikenal dengan nama Societeit Concordia. Awalnya, pada tahun 1895, gedung ini merupakan sebuah klub elite tempat berkumpulnya para pejabat dan pengusaha kaya Belanda. Saking mewahnya, gedung ini sempat dirombak dua kali.

Perombakan pertama terjadi pada tahun 1921 dengan sentuhan arsitektur Art Deco yang fungsional oleh arsitek terkenal C.P. Wolff Schoemaker. Gedung ini berubah menjadi “super club” paling mewah di Nusantara saat itu, dengan lantai marmer Italia dan lampu hias kristal.

Ketika Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika, gedung ini dipilih sebagai lokasi utama perhelatan akbar tersebut. Menjelang konferensi, gedung ini direnovasi total oleh Ir. R. Srigati Santoso pada awal tahun 1955. Puncaknya, Presiden Soekarno mengganti namanya menjadi Gedung Merdeka pada 7 April 1955, yang kemudian menjadi saksi bisu berlangsungnya KAA dari 18 hingga 24 April 1955.

Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara Asia dan Afrika, dan tujuannya sangat jelas: menyuarakan solidaritas antarbangsa untuk melawan sisa-sisa imperialisme dan kolonialisme yang masih menjajah. Hasil dari pertemuan inilah yang kemudian dikenal sebagai Dasasila Bandung, sepuluh prinsip perdamaian dan kerjasama dunia yang menjadi landasan politik luar negeri banyak negara baru saat itu.

Mengapa Museum Konferensi Asia Afrika Penting?

Jadi, secara kronologis, Museum KAA didirikan untuk mengabadikan momen KAA 1955. Fungsi utamanya bukan hanya sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat pelestarian dan edukasi hasil dari konferensi itu, yaitu Dasasila Bandung.

Meskipun KAA hanya berlangsung seminggu, semangatnya—yang sering disebut sebagai Semangat Bandung—meletakkan dasar politik, ekonomi, budaya, dan hukum untuk proyek Dunia Ketiga, sebuah gelombang perjuangan kemerdekaan global yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Itulah mengapa, berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika berarti kamu sedang menapaktilasi salah satu momen paling penting dalam sejarah diplomasi dan perdamaian dunia.

Isi Museum Konferensi Asia Afrika: Menelusuri Jejak Sejarah yang Penuh Makna

Lalu, apa saja sih yang bisa kamu lihat di dalam Museum Konferensi Asia Afrika ini? Kalau kamu membayangkan museum yang gelap, kusam, dan membosankan, kamu salah besar! Museum KAA Bandung menyajikan pameran yang rapi, informatif, dan bikin kita merenungkan perjalanan sejarah negara-negara Asia dan Afrika.

Secara umum, isi Museum Konferensi Asia Afrika menampilkan koleksi yang dikelompokkan menjadi dua bagian utama: benda-benda tiga dimensi dan arsip dokumenter.

Koleksi Benda Tiga Dimensi dan Artefak KAA 1955

Bagian ini adalah favorit para pengunjung karena menyajikan artefak fisik yang benar-benar digunakan saat KAA berlangsung.

  • Diorama Pembukaan KAA: Ini adalah salah satu daya tarik utama. Sebuah diorama besar yang menggambarkan suasana Sidang Pembukaan Konferensi Asia Afrika pada 18 April 1955. Kamu akan melihat patung Presiden Soekarno sedang berorasi di tengah para pemimpin negara penggagas KAA. Suasananya luar biasa, seolah kamu dibawa kembali ke tahun 1955!
  • Kursi Rotan Delegasi: Museum ini menyimpan satu set kursi rotan yang asli dan original. Kursi-kursi inilah yang diduduki oleh para delegasi saat mereka melakukan pertemuan, lobi, dan mempererat persahabatan. Bahkan, taplak meja dan asbak di atas meja juga masih merupakan benda-benda peninggalan asli.
  • Peninggalan Jurnalisme: Kamu juga bisa melihat mesin ketik dan kamera jadul yang digunakan oleh para jurnalis dari seluruh dunia untuk meliput peristiwa bersejarah ini.
  • Bola Dunia Solidaritas: Di dekat pintu masuk museum, sebuah bola dunia besar menyambut kita, lengkap dengan nama-nama negara peserta Konferensi Asia Afrika yang menghadiri acara tersebut.
  • Pakaian dan Aksesori Delegasi: Terdapat juga koleksi pakaian, aksesori, serta perlengkapan yang dikenakan oleh para delegasi dan pemimpin negara selama KAA berlangsung.

Ruang Edukasi dan Dokumentasi Sejarah

Selain artefak, Museum Konferensi Asia Afrika Bandung juga berfungsi sebagai pusat pengetahuan.

  • Arsip Fotografi dan Dokumen: Museum ini menyimpan arsip fotografi, kliping media, dan dokumen-dokumen asli yang berkaitan dengan KAA. Dokumentasi ini menceritakan evolusi negara-negara Asia dan Afrika pasca-kolonialisme.
  • Ruang Audiovisual: Jangan lewatkan ruang ini! Di sini, kamu bisa menonton film dokumenter berdurasi sekitar 10 menit yang merangkum keseluruhan peristiwa KAA, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Ini cara cepat dan menarik untuk menambah wawasan kamu!
  • Perpustakaan dan Braille Corner: Bagi yang ingin mendalami lebih jauh, Museum Konferensi Asia Afrika juga menyediakan perpustakaan yang nyaman dan ber-AC. Ada banyak buku, majalah, dan publikasi terkait KAA yang bisa kamu baca. Bahkan, museum ini menyediakan Braille Corner yang ditujukan untuk pengunjung disabilitas visual.

Secara keseluruhan, koleksi yang ada di Museum Konferensi Asia Afrika ini cukup menarik dan sangat worth it untuk dinikmati.

Panduan Lengkap Cara Masuk Museum Konferensi Asia Afrika Bandung (GRATIS!)

Salah satu hal paling menarik dari destinasi wisata edukasi ini adalah aksesnya yang sangat mudah dan terjangkau, bahkan untuk para pelajar dan mahasiswa.

Harga Tiket dan Kewajiban Reservasi

Mau tahu kabar yang paling bikin seneng? Harga tiket masuk (HTM) ke Museum Konferensi Asia Afrika Bandung adalah GRATIS alias tidak dipungut biaya sepeser pun!. Ini menjadikan Museum KAA sebagai destinasi edukasi yang sangat terjangkau.

Namun, karena antusiasme pengunjung yang tinggi dan untuk menjaga kenyamanan, ada satu hal penting yang wajib kamu lakukan:

Wajib Reservasi Online!

Untuk kunjungan individu maupun rombongan (lebih dari 20 orang), kamu wajib melakukan reservasi jadwal kunjungan terlebih dahulu secara daring. Proses reservasi ini bisa dilakukan melalui link resmi yang disediakan oleh pengelola museum: bit.ly/simkuringmkaa. Pastikan kamu sudah mengisi link reservasi sebelum datang ke lokasi, ya!

Jam Buka Museum KAA yang Wajib Kamu Catat

Agar kunjungan kamu tidak sia-sia, perhatikan betul jadwal buka layanan Museum KAA, karena museum ini tidak buka setiap hari.

Museum Konferensi Asia Afrika hanya melayani kunjungan pada hari-hari tertentu dan memiliki waktu istirahat di tengah hari.

HariWaktu Pelayanan Publik (Museum)Keterangan
Minggu, Senin, SelasaTUTUPHari Libur Layanan Museum
Rabu, Kamis, Sabtu09.00 – 12.00 WIB & 13.00 – 15.00 WIBSesi Pagi & Sesi Siang
Jumat09.00 – 11.30 WIB & 13.30 – 15.30 WIBSesi Pagi (lebih singkat) & Sesi Siang
Hari Libur NasionalTUTUP

Rombongan besar disarankan untuk menghubungi admin layanan publik di nomor kontak resmi mereka untuk memastikan ketersediaan jadwal, biasanya kunjungan rombongan difasilitasi pada hari Rabu dan Kamis.

Cara Ke Museum Konferensi Asia Afrika: Akses Mudah di Jantung Kota Bandung

Lokasi Museum Konferensi Asia Afrika Bandung sangat strategis, berada tepat di jantung kota, yaitu di Jalan Asia Afrika No. 65, Braga, Kecamatan Sumur Bandung. Lokasinya yang berada di area Bandung Heritage ini membuatnya mudah dijangkau dari berbagai arah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Jika kamu sedang berada di sekitar Alun-Alun Bandung atau Jalan Braga, kamu hanya perlu berjalan kaki sebentar saja. Namun, buat kamu yang ingin tahu cara ke Museum Konferensi Asia Afrika menggunakan transportasi publik, berikut panduan lengkapnya:

Menggunakan Transportasi Umum

Karena berada di pusat kota, ada banyak pilihan transportasi umum yang melintasi atau berhenti dekat lokasi Museum Konferensi Asia Afrika.

  1. Menggunakan Kereta Api (Stasiun Bandung)
    • Jika kamu datang dari luar kota atau menggunakan kereta lokal, kamu bisa turun di Stasiun Bandung (Lokal).
    • Dari stasiun, lokasi Museum KAA hanya berjarak sekitar 10 hingga 14 menit dengan berjalan kaki ke arah selatan melalui Jalan Otto Iskandardinata (Otista) atau bisa juga naik ojek online sebentar.
  2. Menggunakan Bus atau Angkutan Kota (Angkot)
    • Museum ini dilalui oleh banyak rute bus dan angkot. Beberapa jalur bus yang lewat dekat Museum KAA antara lain 10, 18, DAMRI 11, 02, dan 03.
    • Pemberhentian bus atau halte terdekat yang bisa kamu tuju adalah:
      • Museum KAA (tepat di depan museum).
      • Simpang Lima (hanya 2 menit berjalan kaki).
      • Alun-Alun Bandung (sekitar 5 menit berjalan kaki).
  3. Dari Terminal Bus
    • Dari Terminal Leuwi Panjang: Naik bus kota jurusan Cicaheum-Leuwi Panjang dan turun di Halte Bus Alun-Alun Bandung. Kamu tinggal jalan kaki sekitar 100 meter ke arah timur menuju Jalan Braga.
    • Dari Terminal Cicaheum: Naik bus kota jurusan Cicaheum-Leuwi Panjang dan turun di Halte Bus Asia-Afrika. Jalan kaki kurang lebih 100 meter ke barat.

Lokasinya yang menyatu dengan Gedung Merdeka dan berada di Jalan Asia Afrika yang terkenal membuat cara ke Museum Konferensi Asia Afrika menjadi sangat mudah dan anti-ribet!

Mengapa Museum KAA Harus Ada di Travel List Kamu?

Setelah melihat sejarah Museum Konferensi Asia Afrika, mengetahui koleksi yang tersimpan, dan panduan lengkap cara masuk Museum Konferensi Asia Afrika yang super mudah (dan gratis!), kamu pasti sepakat kalau tempat ini wajib masuk travel list kamu saat di Bandung.

Ini adalah kesempatan emas untuk merasakan getaran sejarah global di jantung kota yang sejuk ini. Museum Konferensi Asia Afrika tak hanya menyajikan narasi masa lalu, tetapi juga menyuarakan semangat perdamaian dan kerjasama yang masih sangat relevan hingga hari ini. Yuk, segera reservasi jadwalmu dan jadikan kunjungan ke Museum KAA sebagai pengalaman wisata edukasi yang tak terlupakan!

Releated Posts

Museum Geologi Bandung, Menjelajahi Sejarah Bumi : Panduan Lengkap untuk Petualangan Edukatif Anda!

Museum Geologi Bandung, Menjelajahi Sejarah Bumi : Panduan Lengkap untuk Petualangan Edukatif Anda! Museum Geologi…

Mengunjungi Museum Mainan Bandung, Wisata Nostalgia yang Bikin Kamu Balik Jadi Anak-Anak!

Mengunjungi Museum Mainan Bandung, Wisata Nostalgia yang Bikin Kamu Balik Jadi Anak-Anak! Kamu lagi nyari tempat wisata yang…

Paris Van Java Mall Bandung, Destinasi Belanja dan Wisata yang Tak Pernah Kehilangan Pesona

Paris Van Java Mall Bandung, Destinasi Belanja dan Wisata yang Tak Pernah Kehilangan Pesona …

Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Menggali Sejarah dan Jejak Guru Bangsa

Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Menggali Sejarah dan Jejak Guru Bangsa Museum Pendidikan…