Salah satu toko legend di Bandung, Sumber Hidangan. Foto: instagram @makanmakankiddy
BANDUNGASYIK-Jalan-jalan ke wilayah Braga Bandung, kita akan mendapati banyak wisat akukiner yang legend dan bahkan sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Salah staunya Toko Roti Sumber Hidangan. Toko ini bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan.
Toko roti Sumber Hidangan merupakan salah satu toko roti tertua dan paling bersejarah di Bandung. Dikenal karena keaslian dan kualitasnya, toko roti klasik ini telah mempertahankan resep-resep warisan dari era Belanda. Setiap hidangan yang mereka sajikan tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membawa kita pada perjalanan melalui masa lalu dengan pesona art deko. Bangunan kolonialnya yang memukau dengan menjaga tradisi yang kuat dan kualitas yang tak tertandingi, toko roti sumber hidangan tetap menjadi destinasi yang dicari oleh para pecinta roti dan penikmat sejarah. Saat kita melangkah ke dalam toko ini, kita akan mendapatkan pengalaman yang mengingatkan akan kejaya masa lalu.
Dikutip dari akun @Simon A di laman pergikuliner.com, toko roti ini sudah dari zaman penjajahan, tepatnya dari tahun 1929. “Kalau kita main kesini pasti berasa banget kesan vintage khas zaman penjajahan. Ada bambu runcing, rempah-rempah, sampe Van Den Bosch juga ada di sini. Ok itu intermezzo aja,” ujarnya
Simon mengatakan dia salut dengan toko roti ini karena bisa tetep survive selama ini. Ada beberapa menu yang direkomendasikan. Salah satunya Kaasstok. Roti panjang yang dalamnya diisi krim keju. “Tekstur rotinya ini unik banget loh lembutt tapi tuh ada tekstur ngelawannya gitu, Krim kejunya sih yaa gitu cukup ajaa rasanya,” ujarnya. Kemudian ada pula Roti Cadet. Basicnya adalah roti tawar yang bentuknya seperti roti burger. “Teksturnya masih sama cuma lebih keras rotinya ini tapi kok enak ya,” kata Simon.
“Salah satu toko roti legendaris di Kota Bandung, yakni Sumber Hidangan yang terletak di Jalan Braga yang sudah ada sejak tahun 1929. Tapi jangan bingung ya jika nyari tempat ini karena di depannya tidak ada papan toko sama sekali. Bangunannya dari luar pun terlihat seperti bangunan tidak terurus. Pas begitu didekatin tapi ternyata ramai pengunjung. Pengunjung antre di depan etalase roti. Etalase rotinya bener-bener tempo dulu. Semua yang ada di sini masih bernuansa tempo dulu. Semuanya masih dipertahankan. Mungkin itu juga yang membuat toko roti ini khas selain rasanya,” ujar akun Hana Farkhana masih di laman pergikuliner.com.*